GURU
YANG IDEAL
Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa, slogan itu selalu pantas ditujukkan bagi setiap Guru yang
senantiasa mendidik dengan ikhlas anak didiknya dan memberikan pengajaran yang
tidak terbatas pada akademik saja, melainkan menanamkan nilai-nilai kehidupan
yang mungkin tidak akan mudah begitu saja kita dapatkan darimana pun. Pahlawan
Tanpa Tanda Jasa, itulah pribadi seorang Guru.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar. Zaman sekarang juga mengartikan Guru
sebagai
pembagi ilmu yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Bahkan secara
universal, kita paham bahwa ketika menuntut ilmu, Guru lah yang paling berperan.
Beberapa
pandangan diatas dapat menyimpulkan bahwa peran Guru dalam perputaran dunia
sangatlah besar, bahkan untuk bangsa paling terpuruk atau paling terkemuka
sekalipun.
‘Guru
yang ideal’ akan menjadi impian banyak orang yang bercita-cita menjadi Guru.
Tak mau jadi orang biasa, mereka pun berlomba demi mendapatkan title
‘Guru yang ideal’. Status itu tidak bisa diraih di Universitas mana pun, tidak
bisa dibeli berapa pun mahalnya, dan tidak bisa mendapat sertifikat dari siapa pun.
Namun tentu hal itu bisa sangat melekat pada pribadi seorang Guru dengan
melakukan upaya penyempurnaan diri menjadi seorang Guru yang di idam-idamkan,
yaitu Guru yang ideal.
Sebagai
pendidik, seorang Guru haruslah bisa mendidik. Seorang Guru tidak hanya mengandalkan
pengatahuan yang luas dan penguasaan ilmu yang baik untuk menyebut dirinya
ideal. Kemampuan mendidik peserta dengan baik tentu menjadi point yang sangat
penting dalam pembicaraan ini. Ketika Guru menjadi sebuah kebutuhan bagi
orang-orang yang ingin tahu, sesuatu yang mereka butuhkan adalah sebuah proses
atau cara pengajaran yang bisa membuatnya tahu dan mengerti akan suatu hal.
Tentu dengan cara berinteraksi yang baik dan proses mengajar yang sesuai dengan
perkembangan anak didik, peserta didik akan dengan mudah menyerap ilmu-ilmu
yang diberikan, bahkan bisa saja terserap lebih banyak dari perkiraan Guru nya
sendiri. Itulah yang bangsa ini perlukan, Guru dengan kemampuan mengajar yang
baik.
Selain
kemampuan mendidik yang baik, masih banyak faktor yang membuat seorang Guru
bisa disebut ideal, diantaranya adalah perannya sebagai orang tua.
Pemberian
pengajaran dengan rasa kekeluargaan dan kasih sayang akan menghasilkan
peserta-peserta didik yang berbeda apabila kita bandingkan dengan anak didik yang
diajar dengan kekejaman dan penuh rasa tegang. Ketegangan tentu akan membuat
otak kita seolah menolak apa-apa saja yang diberikan oleh Guru. sebaliknya,
pemberian pengajaran dengan rasa kasih sayang dan kekeluargaan akan membuat
rasa nyaman bagi peserta dan situasi ini memudahkan materi-materi yang
diberikan terserap dengan baik. Oleh karena itu, semua peserta didik tentu
mengharapkan sosok Guru yang bisa mengayomi siswa nya dan memberikan pengajaran
dengan rasa kasih sayang yang tulus demi pencapaian ilmu.
Guru
yang ideal tidak terbangun dengan waktu yang singkat dan pengalaman yang
sedikit. Berbagai pengalaman akan membentuk karakter guru dengan sendirinya,
termasuk karakter penyampaian materi. Guru yang berpengalaman tentu mengerti
cara mengajar peserta didik dengan baik, serta metode apa saja yang dibutuhkan
agar ilmu nya bisa tersalurkan dengan tepat. Berdongeng saat memberikan materi,
memberikan kuis di akhir waktu belajar, atau belajar sambil bermain adalah
beberapa contoh metode yang bisa digunakan Guru. Guru yang ideal tentu mampu
memilah metode sesuai dengan perkembangan anak didik mereka. Dengan metode yang
tepat, Guru yang ideal dapat menciptakan suasana kondusif dalam kelas dan seseorang
akan dengan mudah menyerap ilmu yang disampaikan.
Wawasan dan penguasaan ilmu yang baik, mengayomi peserta
didik dan menggunakan metode yang tepat belum menjadi syarat yang cukup untuk
menjadi seorang guru yang ideal. Penanaman nilai-nilai kehidupanlah yang juga
penting untuk memenuhi syarat tersebut. Seorang Guru yang ideal akan memberi
selipan nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik. Guru ideal mengerti kapan
nilai itu bisa ia beri. Guru ideal bisa memanfaatkan berbagai kesempatan untuk
menanamkan nilai itu pada peserta. Itu semua harus dilakukan oleh seorang Guru
demi terciptanya peserta didik yang tidak hanya pintar dalam akademik, namun
juga mempunyai karakter kuat untuk memperbaiki bangsa ini kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar