Jumat, 16 September 2011

GURU YANG IDEAL

GURU YANG IDEAL

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, slogan itu selalu pantas ditujukkan bagi setiap Guru yang senantiasa mendidik dengan ikhlas anak didiknya dan memberikan pengajaran yang tidak terbatas pada akademik saja, melainkan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang mungkin tidak akan mudah begitu saja kita dapatkan darimana pun. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, itulah pribadi seorang Guru.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Guru adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Zaman sekarang juga mengartikan Guru sebagai pembagi ilmu yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Bahkan secara universal, kita paham bahwa ketika menuntut ilmu, Guru lah yang paling berperan. Beberapa pandangan diatas dapat menyimpulkan bahwa peran Guru dalam perputaran dunia sangatlah besar, bahkan untuk bangsa paling terpuruk atau paling terkemuka sekalipun.
‘Guru yang ideal’ akan menjadi impian banyak orang yang bercita-cita menjadi Guru. Tak mau jadi orang biasa, mereka pun berlomba demi mendapatkan title ‘Guru yang ideal’. Status itu tidak bisa diraih di Universitas mana pun, tidak bisa dibeli berapa pun mahalnya, dan tidak bisa mendapat sertifikat dari siapa pun. Namun tentu hal itu bisa sangat melekat pada pribadi seorang Guru dengan melakukan upaya penyempurnaan diri menjadi seorang Guru yang di idam-idamkan, yaitu Guru yang ideal.
Sebagai pendidik, seorang Guru haruslah bisa mendidik. Seorang Guru tidak hanya mengandalkan pengatahuan yang luas dan penguasaan ilmu yang baik untuk menyebut dirinya ideal. Kemampuan mendidik peserta dengan baik tentu menjadi point yang sangat penting dalam pembicaraan ini. Ketika Guru menjadi sebuah kebutuhan bagi orang-orang yang ingin tahu, sesuatu yang mereka butuhkan adalah sebuah proses atau cara pengajaran yang bisa membuatnya tahu dan mengerti akan suatu hal. Tentu dengan cara berinteraksi yang baik dan proses mengajar yang sesuai dengan perkembangan anak didik, peserta didik akan dengan mudah menyerap ilmu-ilmu yang diberikan, bahkan bisa saja terserap lebih banyak dari perkiraan Guru nya sendiri. Itulah yang bangsa ini perlukan, Guru dengan kemampuan mengajar yang baik.

           

Selain kemampuan mendidik yang baik, masih banyak faktor yang membuat seorang Guru bisa disebut ideal, diantaranya adalah perannya sebagai orang tua.
Pemberian pengajaran dengan rasa kekeluargaan dan kasih sayang akan menghasilkan peserta-peserta didik yang berbeda apabila kita bandingkan dengan anak didik yang diajar dengan kekejaman dan penuh rasa tegang. Ketegangan tentu akan membuat otak kita seolah menolak apa-apa saja yang diberikan oleh Guru. sebaliknya, pemberian pengajaran dengan rasa kasih sayang dan kekeluargaan akan membuat rasa nyaman bagi peserta dan situasi ini memudahkan materi-materi yang diberikan terserap dengan baik. Oleh karena itu, semua peserta didik tentu mengharapkan sosok Guru yang bisa mengayomi siswa nya dan memberikan pengajaran dengan rasa kasih sayang yang tulus demi pencapaian ilmu.
Guru yang ideal tidak terbangun dengan waktu yang singkat dan pengalaman yang sedikit. Berbagai pengalaman akan membentuk karakter guru dengan sendirinya, termasuk karakter penyampaian materi. Guru yang berpengalaman tentu mengerti cara mengajar peserta didik dengan baik, serta metode apa saja yang dibutuhkan agar ilmu nya bisa tersalurkan dengan tepat. Berdongeng saat memberikan materi, memberikan kuis di akhir waktu belajar, atau belajar sambil bermain adalah beberapa contoh metode yang bisa digunakan Guru. Guru yang ideal tentu mampu memilah metode sesuai dengan perkembangan anak didik mereka. Dengan metode yang tepat, Guru yang ideal dapat menciptakan suasana kondusif dalam kelas dan seseorang akan dengan mudah menyerap ilmu yang disampaikan.
            Wawasan dan penguasaan ilmu yang baik, mengayomi peserta didik dan menggunakan metode yang tepat belum menjadi syarat yang cukup untuk menjadi seorang guru yang ideal. Penanaman nilai-nilai kehidupanlah yang juga penting untuk memenuhi syarat tersebut. Seorang Guru yang ideal akan memberi selipan nilai-nilai kehidupan kepada peserta didik. Guru ideal mengerti kapan nilai itu bisa ia beri. Guru ideal bisa memanfaatkan berbagai kesempatan untuk menanamkan nilai itu pada peserta. Itu semua harus dilakukan oleh seorang Guru demi terciptanya peserta didik yang tidak hanya pintar dalam akademik, namun juga mempunyai karakter kuat untuk memperbaiki bangsa ini kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar